Ketika Berhalangan di Bulan Suci Ramadan, Mari Lakukan Beberapa Amalan Ibadah Berikut!

Pada bulan Ramadan ini, umat muslim berlomba-lomba dalam memperbanyak amalan saleh. Namun dikala umat muslim lain sibuk dalam kegiatan ibadahnya seperti berpuasa, melakukan salat wajib dan salat sunat, serta membaca Al Quran ataupun melakukan ibadah lainnya, sebagian  wanita muslimah yang dikarenakan sedang haid atau pasca melahirkan tidak dapat menghabiskan waktunya di bulan Ramadan untuk melakukan hal-hal yang disebutkan di atas.

Ketika berada dalam situasi tersebut, memang wajar jika merasa sedih namun sebaiknya kita harus lebih bersabar dan menerima semua ketentuan tersebut. Namun di samping ibadah yang tidak boleh dilakukan saat berhalangan, masih ada ibadah-ibadah lain yang masih bisa kita lakukan.

Ada beberapa ulama yang berpendapat, selama dalam periode haid dan nifas, para wanita meskipun dilarang menyentuh mushaf (salinan Al Quran), masih diperbolehkan membaca Al Quran tanpa menyentuh mushaf, yaitu bisa melalui media handphone / tablet/ komputer. Selain itu kita juga dapat mengikuti kajian-kajian misalnya kajian tafsir Al Quran.
Lalu hal lain yang bisa kita lakukan yaitu menyelingi kegiatan kita sehari-hari dengan  memperbanyak sedekah dan berbagi kepada sesama umat Islam. Membagikan makanan kepada yang membutuhkan adalah salah satu cara yang masih bisa kita lakukan saat berhalangan. Insyaallah apabila kita ikhlas melakukannya, Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan memberikan balasan yang setimpal.
Biasakan diri kita pula untuk berzikir mengingat Allah Subhanahu Wa Ta’ala serta membaca shalawat yang dapat dilakukan kapan pun, sejak pagi sampai malam sebelum kita tidur. Karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala sangat menyukai orang yang selalu berzikir dalam setiap keadaan.
Disebutkan dalam kitab suci Al Quran tentang berzikir, salah satunya yaitu pada Surat Al Jumu’ah ayat 10, yang artinya: “Setelah selesai menunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah, dan berzikirlah kepada Allah sebanyak-banyaknya. Supaya kamu beruntung”.
Kita sebaiknya melafalkan bacaan zikir dengan membaca kalimat-kalimat yang baik. Bacaaan zikir yang dapat dengan mudah kita lafalkan adalah sebagai berikut ini

Subhanallah Wa Bihamdihi Subhanallahil Adzim”,

Artinya “Maha Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah yang Maha Agung.”

Diriwayatkan oleh Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,

ألاَ أُخْبِرُكَ بِأَحَبِّ الكَلاَمِ إِلَى اللهِ ؟ إنَّ أَحَبَّ الكَلاَمِ إِلَى اللهِ : سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ

‘Maukah aku beritahukan kepadamu perkataan yang paling dicintai oleh Allah? Sesungguhnya perkataan yang paling dicintai oleh Allah adalah, ‘Subhanallah wa bihamdih.” (HR. Muslim, no. 2731)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Barangsiapa mengucapkan subhanallah wabihamdihi seratus kali dalam sehari, ia akan diampuni segala dosanya sekalipun dosanya itu sebanyak buih di laut.” (HR Muslim dan Tirmidzi).

Ada dua keutamaan pada bacaan zikir di atas yaitu pada kata subhanallah memiliki arti Allah Maha Suci dari sifat tercela. Sedangkan kata alhamdulillah memilik arti pujian sekaligus penetapan bahwa Allah memiliki nama-nama serta sifat yang sempurna.

Selain berzikir mengingat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, hal lain yang tidak boleh terlupakan adalah agar kita selalu berdoa dan beristighfar kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, terutama untuk meminta ampun-Nya atas segala dosa kita.

Walaupun sedang berhalangan melakukan ibadah wajib di bulan Ramadan, kita bisa melafalkan doa memohon ampunan di bawah ini sesering mungkin. Bacalah doa ini secara rutin, terutama pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan. Hal ini bertujuan agar kita mendapatkan ampunan Allah, tepat di malam Lailatul Qadr.

اَللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنّي

Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni.

Artinya: “Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Pemurah, dan menyukai memberikan maaf, maafkanlah aku”.

Diriwayatkan dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Saya bertanya: “Wahai Rasulullah, Maukah engkau memberi tahu aku apa malam Lailatul Qadr itu dan apa yang harus aku baca pada malam itu? Rasulullah berkata: Ucapkanlah doa, Allahuma innaka ‘afuwwun kariim tuhibbul-‘afwa fa’fu ‘anni,.” (HR At-Turmudzi).

Jadi ketika kalian sedang berhalangan dalam melakukan ibadah puasa, salat dan membaca Al Quran di bulan Ramadan yang penuh kemuliaan ini, tidak perlu merasa sedih dan khawatir. Sebaliknya, kita harus tetap fokus untuk melakukan ibadah lain, terus menerus berbuat kebajikan serta senantiasa berzikir dan berdoa sebanyak-banyaknya. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala selalu memberikan berkah dan mengampuni dosa-dosa kita semua.

You might also like

More Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.

Menu