Banyak perempuan muda tanpa sadar terjebak dalam toxic relationship karena menganggap hal tersebut sudah biasa dalam pacaran. Hubungan tidak sehat ini berawal dari kurangnya menghargai diri sendiri dan menormalkan tindakan pelecehan atau kekerasan verbal maupun fisik. Pelecehan tersebut dapat berupa tindakan yang merendahkan, dibohongi atau ditipu oleh pasangan kita sendiri. Jika kamu merasa masalah yang dimiliki dengan pasangan kamu terjadi berulang kali, bisa jadi kamu terjebak dalam toxic relationship.
Perlu diketahui memiliki hubungan bersama keluarga, teman atau pasangan tidaklah mudah. Berani mencintai artinya berani disakiti, namun tidak boleh ada kebencian di dalamnya. Sadar atau tidak, kita akan menerima tindakan yang tidak sehat, kita juga akan melakukan tindakan tersebut.
Lalu tindakan seperti apa yang dianggap toxic dan tidak sehat dalam hubungan?
Perhatikan level intensitas
Hubungan yang sehat memiliki rasa semangat, seru dan penuh antusias. Jika hubungan terasa lebih melelahkan maka bisa jadi hubungan tersebut tidak sehat. Misalkan adanya kewajiban untuk selalu memberi kabar padahal pasangan kita sudah tau apa yang kita lakukan saat itu atau kita tidak lagi memiliki suara sendiri untuk memenuhi keinginan kita.
Penting untuk mengetahui, hubungan yang tidak sehat bukan dari bagaimana hubungan tersebut mulai, tapi bagaimana hubungan tersebut berkembang. Refleksikan kembali, apakah hubungan tersebut nyaman dijalani? Apakah permintaan kamu dihormati?
Terasingkan dari teman atau keluarga
Apakah hubungan kamu malah menjauhkan kamu dari lingkaran pertemanan kamu? Sangat wajar jika kita selalu ingin bersama si dia. Hubungan yang tidak sehat adalah saat pasangan kamu mulai menjauhkan kamu dari keluarga dan teman-teman Anda, your support system. Contoh saat dia memaksa kamu untuk selalu menghabiskan waktu dengannya, membuat kamu mempertanyakan kembali tentang teman dan keluarga kamu sendiri, hubungan seperti ini akan membuat kamu selalu bergantung padanya.
Iri yang berlebihan
Tentu saja, setiap hubungan pasti melewati honeymoon period-nya, seiring waktu timbul sikap-sikap posesif dan iri yang berlebihan. Pasangan kamu menjadi lebih menuntut, harus tahu dimana dan dengan siapa setiap saat. Iri yang berlebihan akan menimbulkan sikap posesif dan kecurigaan. Hubungan yang tidak sehat dipenuhi dengan seringnya dituduh dan menolak untuk mendengarkan penjelasan kamu, yang sebenarnya tidak ada yang harus dikhawatirkan.
Meremehkan
Dalam hubungan yang tidak sehat, kata-kata yang digunakan dapat menyakiti salah satu pihak. Percakapan yang awalnya terasa ringan dan menyenangkan berubah menjadi jahat dan memalukan. Contoh saat pasangan kamu memiliki candaan yang merendahkan, namun saat kita menolaknya malah dianggap “lebay” atau over reacting. Jika hubungan tidak didukung dengan rasa saling support, hanya dominan pada satu pihak dan tidak mengakui kebutuhan orang lain maka hubungan tersebut tidak sehat.
Toxic relationship ditandai oleh rasa tidak aman, egois, dominasi dan kontrol. Tipe hubungan ini akan mengganggu hubungan yang sehat dan mencegah kita menjalani kehidupan yang produktif. Toxic relationship tidak selalu disebabkan oleh kedua pihak, biasanya salah satu orang yang toxic dapat memicu hubungan yang tidak sehat. Individu yang toxic memiliki gaya manipulatif dan jarang menyadari bahwa dirinya toxic. Mereka selalu mementingkan diri sendiri dan sulit untuk berkomunikasi secara terbuka.
Jika anda merasa sulit untuk terbuka dengan pasangan Anda dan selalu menghadapi masalah yang sama secara berulang kali, cobalah untuk memberanikan diri Anda dengan keluar dari hubungan tersebut.