Sebelumnya, fikkaa.com telah membahas konsep sustainable fashion yang memproduksi pakaian dengan pengurangan limbah atau sampah agar lingkungan tetap terjaga, sekaligus melindungi para pekerja pabrik dari perilaku produsen yang terlalu mengeksploitasi manusia. Artikel ini akan membahas label asal Indonesia manakah yang sudah menerapkan konsep sustainable fashion?
-
Sejauh Mata Memandang
Sejauh Mata Memandang adalah sebuah label yang terkenal akan kain batik khas Indonesia. Material pakaian yang dihasilkan berasal dari wilayah Sumba, Bali, dan Jawa. Walaupun memiliki khas nusantara, label ini termasuk dalam koleksi yang timeless, simple, dan elegan. Pakaian yang dihasilkan cocok untuk digunakan dalam berbagai acara. Selain itu, motif pada kain tersebut memiliki cerita dengan palet warna warm tone yang menjadi ciri khas dari label ini.
Foto : instagram.com/sejauh_mata_memandang
-
Kana Goods
Kana Goods pertama kali diproduksi di bengkel rumah yang kecil yang berfokus pada pakaian pria dan wanita dengan proses pewarnaan alami, batik tulis kontemporer, dan pemberdayaan sosial dari lingkungan sekitarnya. Didirikan oleh Sancaya Rini, Kana Goods memiliki khas warna biru. Nuansa biru berasal dari pengolahan alami yang melibatkan tanaman Indigofera Tinctoria, yang menghasilkan warna nila sejati. Kana Goods menerapkan Batik pada produknya untuk mempertahankan budaya Indonesia di antara massa yang berubah dari globalisasi. Mereka tidak hanya memberdayakan lingkungan sekitar dari pewarnaan alami, tetapi mencoba meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengurangi produksi limbah kain.
Foto : instagram.com/kanagoods
-
Hlaii
Hlaii merupakan label berciri khas baju pesta, dress, kaftan hingga kebaya modern dengan draperi yang loose dan potongan asimetris dan berlayer. Label ini didirikan oleh Ayudya Paramitha “Mitha” yang berusaha untuk mengurangi limbah tekstil hingga maksimal 15% dengan teknik draping, crumpling, folding dan tidak melibatkan pemotongan bahan, sehingga seluruh panjang kain dibuat menjadi sustainable pieces. Dalam prosesnya, mereka sering bekerja tanpa membuat sketsa. Label berbasis di Bintaro ini diukur sesuai dengan ukuran tubuh Anda. Pakaian Hlaii dapat dimiliki dengan harga mulai dari Rp 850.000. Meskipun masih relatif baru, selebriti papan atas Indonesia seperti Dian Sastrowardoyo, Yura Yunita, dan Gita Gutawa telah menjadi klien Hlaii beberapa waktu lalu.
Foto : instagram.com/hlaii_
Contact: +62817 645 0040 (WA)
-
Seratus Kapas
Seratus Kapas menawarkan pakaian sederhana untuk wanita urban, terbuat dari katun atau linen yang tersedia baik yang sudah dicuci atau diwarnai. Label ini melakukan proses pencucian dan pewarnaan tradisional. Kain dipotong dengan cara yang benar dan tidak hancur selama proses manufaktur. Didirikan pada tahun 2015, Seratus Kapas ingin memiliki keindahan pakaian yang tidak hanya dilihat oleh mata, tetapi juga terasa di kulit. Proses pembuatan produk dilakukan langsung buatan tanganyang menjaga nilai produk asli. Mereka juga mendukung pekerja di luar Jawa, karena keahlian tradisional mereka pantas mendapat porsi kesempatan yang sama.
Foto: instagram.com/seratuskapas
-
Biasa
Nama label, Biasa tentu bukan label yang “biasa” saja. Dirintis sejak tahun 1994 di Bali oleh desainer dan pencinta seni kelahiran Italia Susanna Perini. Label ini terinspirasi oleh gaya hidup Indonesia dengan sentuhan desain Italia. Selain koleksi pakaian untuk pria dan wanita, terdapat pula peralatan rumah tangga, tas, produk mandi atau kecantikan, serta mainan.dan hiasan eksotis. Setelah dua puluh tahun berkembang, Biasa diakui secara internasional karena desain kontemporer yang menggabungkan potongan-potongan kreatif, detail artisanal, dengan bahan-bahan alami untuk menciptakan produk elegan. Proses pembuatan produknya adalah buatan tangan, dijahit tangan dan menggunakan kain tenun tangan. Biasa berbasis di Seminyak, Bali dan Kemang, Jakarta.
Foto : instagram.com/biasaofficial
-
Imaji Studio
IMAJI Studio didirikan untuk bereksperimen dengan teknik pewarna alami tradisional asal Jepang yaitu wabi-sabi yang melihat keindahan dalam benda-benda buatan manusia yang tidak sempurna. Label ini menggabungkan bahan-bahan tradisional dengan teknik eksperimental untuk membuat desain kontemporer. Proses pewarnaan dilakukan secara alami dan hanya menggunakan kain dari serat alami yang ditenun dengan tangan oleh pengrajin lokal dari seluruh Indonesia. Setiap pola yang dibuat memiliki cerita dari pengrajin dan desainer untuk melestarikan budaya Indonesia.
Foto : instagram.com/imaji.studio
-
Hanya The Label
Nama Hanya merupakan konsep yang “hanya” berlaku untuk pakaian yang dibuat secara eksklusif. Label ini memproduksi pakaian renang minimalis dengan warna khas yang netral seperti hitam, putih dan nude. Berbasis di Bali, Hanya terinspirasi oleh budaya Bali yang kaya akan keragamannya, dibuat oleh pengrajin lokal yang berfokus pada kualitas premium dan kegunaan produk mereka. Pakaian renang dirancang dari bahan yang sudah didaur ulang, sehingga mempertahankan konsepnya yang ramah lingkungan namun berkualitas.
Foto: instagram.com/hanyathelabel
https://www.hanyathelabel.com/