Indonesia kedatangan pahlawan baru melalui film Gundala! Salah satu film pertama dari Jagat Sinema Bumilangit atau disebut juga sebagai Bumilangit Cinematic Universe (BCU). Cerita Bumilangit terbagi dalam Era Legenda, Era Jawara, Era Patriot, dan Era Revolusi. Era Patriot adalah era para jagoan yang hidup di masa sekarang, tokoh pahlawan pada era ini termasuk Gundala bersama Sri Asih, Godam, Sembrani, dan Tira.
Gundala merupakan karakter ciptaan Hasmi yang dirilis pada 1969 silam. Dalam komik bertajuk Gundala Putra Petir, Gundala awalnya merupakan seorang insinyur bernama Sancaka yang mengembangkan serum anti-petir. Namun, Sancaka tidak sengaja tersambar petir dan menjadi manusia super.
Joko Anwar, selaku sutradara dan penulis film Gundala mengubah karakter Gundala menjadi seorang ‘security’. Joko juga menjelaskan, ia menghapus tagline “Putra Petir” karena tokoh Gundala merupakan karakter pemersatu yang akan menyambungkan perannya pada film-film lain pada Bumilangit.
Sutradara berusia 47 tahun ini, berusaha membuat alur cerita antara film dengan komik sejalan, ia juga menggunakan referensi dari catatan pribadi pencipta Gundala, Harya Suryaminata. Joko mengatakan bahwa dirinya tidak melihat film bergenre heroes sebagai referensi, malah ia mendiskusikannya bersama crew agar tercipta lingkungan baru. Setelah mempersiapkan diri dan melakukan banyak research, akhirnya Joko berani untuk melakukan karya ini. Ia mengatakan bahwa film Gundala dibuat serealistis mungkin dengan latar waktu keadaan masa kini.
“Ini bukan 1998 tahun sekarang setting-nya tahun sekarang 2019,” jelasnya Joko saat peluncuran Trailer Perdana, Jakarta, Sabtu (20/7).
Film ini melibatkan sekitar 1.800 pemain figuran dalam proses syuting. Selain itu, Gundala adalah film pertama Indonesia yang menggunakan sound mixing bertaraf internasional dengan Dolby Atmos sehingga suara terdengar lebih nyata.
Para produser, Bismarka Kurniawan dan Wicky Olindo berharap film Gundala dapat mencapai taraf Internasional. Mereka menjelaskan adanya rencana untuk lima tahun kedepan, BCU akan menceritakan Jagat Patriot dengan latar waktu masa kini dan Jagat Jawara dengan latar waktu era penjajahan Belanda.
Gundala, diperankan oleh Abimana Aryasatya, menceritakan kisah lelaki yang bertahan hidup tanpa orang tuanya di Jakarta yang penuh dengan ketidakadilan. Hal ini ditunjukkan melalui adegan yang menampilkan kerusuhan dan kekacauan dengan narasi bahwa negara tersebut akan hancur. Tokoh antagonis dimainkan oleh Bront Palarae sebagai Pengkor.
Bumilangit mencoba untuk melestarikan karya-karya sastra berbentuk komik sebagai heritage Indonesia yang sudah ada sejak tahun 1954. Karya tersebut perlu dipromosikan untuk menumbuhkan rasa bangga masyarakat Indonesia. Diproduksi oleh Bumilangit Studios dan Screenplay Film bekerja sama dengan Legacy Pictures, Gundala akan tayang di bioskop seluruh Indonesia pada 29 Agustus 2019.
Baca Juga :
Simak Fakta Menarik Film “Gundala”, Film Patriot Pertama di Jagat Sinema Bumilangit
Film Gundala, Film Terbesar Joko Anwar
Tak Perlu Casting, Abimana Dipilih Joko Anwar Sebagai Gundala