Menjadi orang tua yang baik adalah keinginan setiap orang tua di dunia. Mendidik anak itu tidak gampang lho Bunda. Apapun yang orang tua lakukan akan ditiru dan berdampak besar bagi perkembangan anak. Namun hati-hati lho Bun dengan perilaku Bunda yang dianggap sepele bisa mempengaruhi kebiasaan buruk anak. Nah apa saja sih perilaku orang tua yang harus diperhatikan..
-
Menyuruh dengan berteriak kepada anak
Pernah nggak sih Bunda melihat lantai sudah disapu bersih tiba-tiba si anak ngeberantakin mainan lagi. Secara tidak sadar Bunda marah dan berteriak kepada si anak untuk membereskan mainannya.
Mungkin menurut Bunda dengan cara berteriak, si anak akan mendengarkan dan melakukan apa yang Bunda suruh. Cara berteriak pada saat menyuruh si anak melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan Bunda itu salah besar lho Bun. Orang tua yang selalu berteriak akan merusak hubungannya dengan si anak. Hal ini akan menumbuhkan anak menjadi seseorang yang sulit diatur.
-
Menakuti dengan hukuman kosong
“Andri jangan mainan sepeda di luar. Nanti sepedanya Mama jual ya!”
Pasti sering dong Bunda melihat dan mendengar orang tua yang selalu menakuti anaknya dengan sebuah hukuman, namun hukuman tersebut nyatanya tidak pernah dilakukan. Kebiasaan sepele orang tua ini nyatanya akan mendorong anak untuk selalu melakukan kesalahan yang sama lho Bun.
-
Tidak konsisten dengan ucapan
Banyak lho orang tua yang masih plin-plan atau tidak konsisten dengan ucapannya. Misalnya si anak sedang batuk dan minta makan es krim. Bunda tadinya tidak setuju dan akhirnya malah mengijinkan anak untuk makan es krim.
Sikap Bunda seperti contoh di atas tidaklah konsisten. Sikap orang tua yang plin-plan akan membuat si anak tidak lagi percaya kepada aturan yang telah dibuat. Jika kebiasaan Bunda yang tidak konsisten, sang anak akan tumbuh menjadi seseorang yang tidak disiplin.
-
Selalu memberikan hukuman fisik
Banyak anak yang ketika melakukan kesalahan akan mendapatkan hukuman fisik dari orang tua, misalnya cubitan dan bahkan pukulan. Perilaku orang tua yang seperti itu bukanlah solusi yang terbaik saat anak melakukan kesalahan. Anak-anak yang sering menerima hukuman fisik justru lebih sulit menghilangkan kenakalannya. Bunda jangan heran jika si anak akan mengulangi kembali kesalahannya.
-
Memaksakan cita-cita si anak
Siapa sih yang tidak ingin jika anak bisa menggapai cita-cita seperti yang orang tua inginkan. Bunda, mengarahkan si anak sesuai keinginan orang tua itu memang baik agar kedepannya si anak bisa terarah. Justru kelakuan Bunda merupakan keputusan yang kurang tepat. Memaksakan cita-cita kepada anak akan membuat si anak menjadi tertekan sehingga dapat menggangu psikologisnya. Jadi tidak heran, jika anak akan suka berbohong dengan orang tua. Lebih baik Bunda sebagai orang tua membiarkan si anak mengeksplor dirinya. Biarkan si anak menentukan apa yang menjadi keinginannya untuk masa depannya.