Jakarta, 01 Mei 2019, “Setiap manusia lahir, hidup dan mati. Siklus kehidupan yang membawa tiap manusia bertemu dengan banyak dunia kecil di bawah naungan semesta. Ibu adalah sosok yang pertama kali bersentuhan dengan kita bahkan sejak kita masih dikandunganya. Ibu adalah semesta pertama kita”. Premis itulah yang tergambar dari kisah AMBU, Sebuah film perdana garapan Skytree Pictures yang disutadarai oleh Farid Dermawan.
AMBU dalam Bahasa Sunda adalah panggilan untuk ibu dengan bahasa yang halus dan santun.
Dalam Film AMBU garapan Skytree Picture menceritakan tentang hubungan rumit yang dialami antara anak dan ibu. Bercerita tentang Ambu Misnah (Widyawati) yang ditinggalkan oleh anak semata wayangnya, Fatma (Laudya Cynthia Bella), pergi dari rumahnya dikampung Baduy demi mengejar cintanya pada pemuda Jakarta, Nico (Baim Wong). Kemudian mereka menikah dan memiliki seorang anak perempuan bernama Nona (Luthesa). Namun pernikahan mereka berdua tidaklah semulus yang dibayangkan. Fatma harus menerima kenyataan,rumah tangganya harus berakhir. Dia selalu bertengkar dengan mantan suaminya. Dari pertengkaran yang terjadi selama bertahun-tahun membuat Nona mencari kesenangan lain dan hubungan dengan orang tuanya tidak terjalin komunikasi yang baik. Fatma mengerti hal tersebut dan berusaha untuk mendekati Nona.
Hingga suatu hari, Fatma menjual rumah, mobil, dan merelakan usahanya. Kemudian dia membawa pulang Nona ke kampung halamannya di Baduy, ke Ambu Misnah. Namun bukannya senang, Fatma justru mendapatkan penolakan dan kemarahan dari Ambu. Namun, dia berusaha untuk memperbaiki hubunganya dengan Ambu.
Dari alur ceritaya akan membawa setiap penonton teraduk-aduk perasaanya. Selain itu Ambu juga merupakan film komersial pertama di Indonesia yang mengambil latar belakang Suku Baduy dengan proses syuting selama 32 hari. sehingga menawarkan sudut pengambilan gambar yang istimewa dan memanjakan mata dengan mengeksplorasi kecantikan alam Baduy.
Film yang digarap ceritanya oleh penulis skenario kawakan, Titien Wattimena tak sekedar menawarkan cerita yang penuh kedalalaman rasa. Gambaran ketegaran seorang ibu terhadap anaknya dan konflik batin dalam menghadapi masalah yang terjadi antar generasi diangkat jelas dalam cerita berlatar belakang kebudayaan Baduy.
Dalam Gala Premier film AMBU, Rabu (01/05/2019) di Plaza Senayan, Jakarta mendapatkan apresiasi luar biasa dari penonton. Tidak sedikit yang akhirnya meneteskan air mata karena alur ceritanya yang menyentuh.
“Film ini sangat luar biasa, sangat menyentuh terutama untuk generasi muda. Kalau mereka nonton film ini yakin sekali mereka melihat sisi pengorbanan seorang ibu dan yang paling saya lihat dari film ini adalah kebersamaan itu sangatlah penting untuk sebuah keluarga, sebuah hubungan kedua orang tua dengan anak. Karena disini letaknya kasih sayang seorang ibu terhadap anak, begitu sebaliknya. Saya sangat berterima kasih dengan semua orang yang terlibat dalam pembuatan film ini. Mungkin atas nama ibu-ibu untuk seluruh Indonesia ini film yang patut disajikan oleh anak-anak muda sekarang”, Ibu Yuli, Tangerang.
“Saya kebetulan merasakan semua ini, kebetulan sedang terjadi kepada diri saya. Anak-anak muda harus mengerti kewajiban kepada orang tua dan harus sadar bahwa betapa pentingnya seorang ibu, berjuang walaupun kita saat ini anak-anak melawan kita, atau mungkin kita hancur karena anak-anak terkena narkoba ataupun yang lain tetapi ibu harus tetap menerima kesalahan anak. Mereka dan kita sebagai orang tua juga harus sama-sama intropeksi diri. Betapa pentingnya seorang ibu dan anak. Hikmahnya dari film ini semoga bisa kedepannya lebih baik lagi dan lebih bagus lagi untuk generasi yang akan datang. Serta dapat membuat kesadaran bagi anak-anak muda, terutama kepada ibu yang telah melahirkan dan menafkahinya”, Ibu Siti Fatimah, Tangerang.
Selain dibintangi oleh Widyawati, Laudya Cynthia Bella, dan Baim Wong, AMBU juga didukung oleh artis pendatang baru berbakat seperti Luthesa (Nona), Andri Mashadi (Jaya) , dan Enditha Wibisono menciptakan sinergi akting antar pemeran terjalin natural dan menggugah emosi penonton.